Masalah bajakan
Kamis, 15 Januari 2009
Leave a Comment

Sementara banyak dari kita (& saya) dikomunitas ini sedang berusaha untuk pindah dari Microsoft ke Linux karena alasan lisensi, apakah kita (& saya) juga bisa memulai meniggalkan untuk "membajak" lagu.
"Membajak" disini menurut saya merupakan tindakan mendengarkan musik dengan cara melanggar hukum. Contohnya (mungkin sering kita tidak sadar) seperti membeli kepingan MP3 seharga Rp 5000 dipinggir jalan, atau mendownload dari sumber internet yang ilegal (seperti kasus Napster yang dulu dituntut oleh Lars Ulrich, drumer Metallica).
Membajak disini bukan hanya sekadar mempermasalahkan format lagu mana yang free (seperti .ogg) atau yang berlisensi (.mp3),tapi lebih kepada asal muasal lagu tadi. Apakah kita membelinya di toko kaset / resmi atau dipinggir jalan/tidak resmi..??
Lain halnya jika kita membeli CD (secara resmi,bukan bajakan), kemudian diubah ke format lain. Hal ini nampaknya tidak akan menjadi masalah.
Pertanyaannya sekarang adalah...sanggupkah saya???.
Langsung saya jawab .....BELUM SANGGUP..!!!. Ya..BELUM, selama harga CD saat ini yang masih BELUM terjangkau kantong saya, tidak akan sanggup..!!!.
Gila saja, hanya untuk mendengarkan 10 lagu harus merogoh kocek sampai Rp 50.000 -an.
Beli kaset.... udah nggak jaman kali ya...
Untuk urusan yang satu ini, nampaknya saya masih cukup lama akan "menzalimi" para musisi yang telah menghasilkan karya - karya hebatnya.
Sepi rasanya jika dunia ini tanpa musik.
Ya Allah...Ampuni dosa saya untuk urusan yang satu ini..
Maafkan saya Metallica, System Of A Down, Dream Theater, Quenn, Yanni, Kitaro, Al Di Meola, Sting,dll...
0 komentar »
Leave your response!