Seminggu lalu mulai terdengar kabar bahwa Limpbizkit membatalkan konser mereka di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran (Bali), pada 5 Desember malam. Namun, ketika itu para promotor yang akan mendatangkan grup AS tersebut ke Indonesia, Original Production (OP) dan 168 Entertainment, belum mau memberikan keterangan resmi bahwa grup yang memadukan metal, punk dan hip hop itu betul-betul tidak jadi manggung di Pulau Seribu Pura tersebut.

Alasan OP dan 168 Entertainment, seperti diberitakan sejumlah media, waktu itu mereka belum menerima pernyataan resmi dari manajemen dan agen pementasan grup tersebut di Los Angeles (California, AS) mengenai pembatalan itu. Situs resmi grup tersebut, www.limpbizkit.com, pun ketika itu belum menghapus Bali dari daftar tempat pertunjukan dalam rangka tur mereka di Asia Tenggara.

Tapi, di awal pekan ini, Bali sudah tak ada lagi dalam daftar itu. Tidak hanya Bali, Singapura (3/12), Bangkok (Thailand, 7/12), dan Manila (Filipina, 9/12) juga dihapus. Yang tinggal, Seoul (Korea Selatan, 11/12) serta Saitama, Kukoura, dan Osaka (Jepang, 13-18/12). Tak ada penjelasan mengenai hal tersebut, apalagi permintaan maaf.

Baru pada Rabu (3/12) OP dan 168 Entertainment akhirnya mengirim siaran pers tertulis yang mengumumkan bahwa konser Limpbizkit di Bali, seperti juga di Singapura, Bangkok, dan Manila, betul-betul urung diadakan.

Dalam siaran pers itu disebutkan bahwa pembatalan tersebut disampaikan oleh manajemen dan agen Limpbizkit pada 2 Desember. Kata siaran pers itu lagi, Fred Durst, vokalis grup tersebut, yang mengurungkannya secara sepihak dan mendadak.

"Tiba-tiba saja Durst takut ke Asia Tenggara. Itu enggak ada hubungannya dengan travel warning dari Pemerintah AS, yang sudah kami bahas waktu kontrak dan enggak jadi masalah buat Limpbizkit. Itu cuma arogansi Durst. Kelakuannya memang suka aneh," ungkap Tommy Pratama Hernanto SE, dari OP, kepada KCM, Rabu (3/12).
Di mata OP dan 168 Entertainment, Durst tidak profesional. Meskipun demikian, mereka masih mengusahakan agar Limpbizkit mau tampil di Bali sesudah dari Jepang. Namun, kalau mentok, "Kami bersama para promotor dari Thailand, Singapura, dan Filipina akan menggugat Limpbizkit. Limpbizkit enggak bisa sembarangan begitu dong," tandas Tommy. (Ati)